Selasa, 31 Januari 2012

Biodiversity

Pentingnya Keanekaragaman Hayati
Jika membicarakan tentang pelestarian lingkungan, maka topik yang umum dibicarakan adalah gerakan penghijauan atau gerakan penanaman pohon. Akan tetapi ada hal lain yang sangat penting tapi jarang disinggung, yakni pelestarian keanekaragaman hayati. Ditetapkannya tahun 2010 sebagai tahun keanekaragaman hayati Internasional oleh PBB jelas menandakan bahwa keanekaragaman hayati memiliki peran yang penting bagi kehidupan di Bumi. Penetapan tersebut juga didasarkan pada keadaan keanekaragaman hayati yang semakin terancam akibat berbagai masalah yang memberikan dampak negatif terhadap lingkungan hidup.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali manfaat yang kita peroleh dari Keanekaragaman Hayati. Akan tetapi kita sering lupa dengan apa yang diberikan oleh alam melalui kekayaan hayatinya. Manusia cenderung tidak harmonis kepada alam hanya demi memenuhi keinginan saja. Kita baru ingat dan mulai peduli dengan alam ketika alam telah melakukan protes dalam bentuk terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan sehingga tidak dapat lagi memberi dukungan bagi kehidupan. Jika Keanekaragaman Hayati tidak seimbang maka dapat menyebabkan terganggunya ekosistem mahkluk hidup.
Keanekaragaman Hayati ialah berbagai jenis mahkluk hidup yang ada di muka bumi ini, maupun yang ada di daratan, lautan dan ditempat lainnya dan terdiri dari hewan, tumbuhan, mikroorganisme dan semua Gen yang terkandung didalamnya, serta ekosistem yang telah dibentuknya. Keanekaragaman Hayati memiliki berbagai variasi bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat lain yang terlihat pada perkumpulan mahkluk, yaitu keanekaragaman gen, jenis, dan ekosistem, ketiga sifat inilah yang akan kita bahas selanjutnya.

1.   Keanekaragaman Jenis
Indonesia merupakan Negara yang memiliki keanekaragaman hayati terbesar kedua di Dunia setalah Brazil.Dan karena tingginya Keanekaragaman Hayati yang dimiliki oleh Indonesia maka Indonesia dijuluki sebagaiGudang Botani Dunia dan Negara Mega Biodiversity. Dari Banyaknya jenis flora di Indonesia, ada beberapa jenis flora yang telah dimanfaatkan. Menurut Penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ada lebih dari 940 Spesies tumbuhan liar sebagai bahan tanaman obat tradisional maupun modern, 100 spesies tumbuhan sebagai sumber karbohidrat, tidak kurang dari 100 spesies kacang-kacangan, 450 spesies buah-buahan, serta 250 spesies sayur termasuk jamur yang menjadi makanan masyarakat sehari-hari. Ternyata ada juga 56 spesies bambu dan 150 spesies rotan yang dapat memberikan manfaat untuk pendapatan ekonomi2. Berikut adalah taksiran jumlah spesies kelompok utama mahkluk hidup di Indonesia, yakni3 : Hewan Menyusui sebanyak 300 spesies; Burung sebanyak 7500 spesies; Reptil sebanyak 2000 spesies; Tumbuhan Biji sebanyak 25.000 spesies;Tumbuhan Paku-pakuan sebanyak 1250 spesies; Lumut sebanyak 7500 spesies; Ganggang sebanyak 7800 spesies; Jamur sebanyak 72.000 spesies; Bakteri dan ganggang hijau biru sebanyak 300 spesies.


2.  Keanekaragaman Ekosistem
Ekosistem ialah satu kesatuan komponen dan interaksi antar mahkluk hidup dengan lingkungannya. Dan didalam ekosistem terdapat 2 komponen yaitu komponen biotik dan komponen abiotik
1.     Komponen Biotik
Komponen Biotik ialah berbagai jenis mahluk hidup yang terdapat dalam suatu ekosistem,seperti hewan, tumbuhan, dan manusia. Secara garis besar komponen biotik dibagi menjadi 3 yaitu produsen, konsumen dan pengurai.
2.     Komponen abiotik
Komponen abiotik ialah berbagai jenis mahkluk mati seperti batu, cahaya, suhu, iklim dan sebagainya.
3.  Keanekaragaman Gen
Gen ialah faktor pembawa sifat yang menentukan sifat makhluk hidup dan berfungsi mengendalikan sifat atau karakter. Di antara jenis juga bisa terjadi perbedaan Gen, seperti perbedaan antara kelapa yang biasa dengan kelapa kopyor dan mangga gadung yang manis dengan yang masam.
Keanekaragaman hayati mempunyai berbagai manfaat, yakni sebagai berikut:
a. Lahan Penelitian dan Pengembangan Ilmu,
Suaka marga satwa dan cagar alam dapat digunakan sebagai tempat pendidikan dan penelitian, karena dari tempat tersebut kita dapat mengetahui berbagai informasi atau pengetahuan mengenai aneka ragam flora dan fauna.
b. Sarana Peningkatkan Nilai Budaya.
Yang dimaksud nilai budaya ialah hasil karya seseorang yang berasal dari kekhasan keanekaragaman hayati. Contohnya adalah bentuk sayap dan cara terbang burung yang memberikan inspirasi dalam penemuan pesawat terbang.
c. Sumber Plasma Nutfah
Plasma Nutfah ialah sifat-sifat unggul pada hewan, tumbuhan dan mikroba dan bersumber dihutan. 5 Akan tetapi dari hewan, tumbuhan, dan mikroba tersebut ada yang belum diketahui fungsinya. Namun, walaupun belum diketahui fungsinya kita jangan memusnahkannya karena mungkin saja didalamnya terkandung suatu zat yang berperan penting bagi kehidupan.
d. Sumber Pendapatan
Yang dimaksud sumber pendapatan yaitu pemanfaatan suatu bagian tertentu pada flora dan fauna yang dapat dijual dan hasilnya digunakan sebagai sumber pendapatan. Contoh : kayu gaharu yang digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan kosmetik.
e. Sarana Rekreasi
Melimpahnya Keanekaragaman hayati akan menjadikan suatu kawasan memiliki pemandangan yang indah, sehingga kawasan tersebut dapat dikembangkan sebagai kawasan ekoturisme (wisata alam).
f.  Penunjang Keberlanjutan Ekosistem
Keanekaragaman Hayati yang tinggi akan memperkokoh ekosistem. Ekosistem dengan keanekaragaman hayati yang rendah merupakan ekosistem yang tidak stabil. Sebagai contoh adalah peran Orang Utan sebagai penyebar biji. Menurut penelitian Dr. Birute Galdikas, di Taman Nasional Tanjung Puting Kalimantan diketahui jika Orang Utan di Kalimantan memakan kira – kira 200 jenis buah – buahan dan menjadi perantara penting bagi penyebaran 70 persen jenis tumbuhan yang mempunyai nilai ekonomi penting.6 Dengan demikian dapat disimpulkan jika keberadaan Orang Utan di Kalimantan musnah maka kondisi keanekaragaman hayatinya, khususnya tumbuhan juga terancam punah.
g. Sumber Energi
Energi merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia terutama pada era industri saat ini.Keanekaragaman hayati ternyata juga mempunyai peran penting dalam penyediaan energi bagi kehidupan manusia. Sebagaimana kita ketahui sumber energi yang berupa minyak dan gas (Migas) berasal dari fosil – fosil hewan dan tumbuhan yang tertimbun di dalam tanah selama jutaan tahun. Selain itu juga telah diketahui jika pohon jarak dengan melalui proses pengolahan tertentu ternyata dapat menghasilkan minyak yang juga dapat digunakan sebagai bahan bakar .


Walau berperan penting bagi keberlangsungan kehidupan di bumi, namun terdapat berbagai masalah yang dapat menurunkan tingkat keanekaragaman hayati. Masalah-masalah tersebut ialah :
a.     Ledakan Penduduk
Ledakan penduduk dapat menyebabkan berkurangnya habitat alami keanekaragaman hayati. Karena banyaknya orang yang membangun rumah atau bangunan lainnya dengan mengorbankan habitat alami hewan maupun tumbuhan. Hal tersebut dapat merugikan kehidupan semua mahkluk hidup.
b.     Penebangan hutan secara liar
Jika pohon – pohon di hutan terus menerus ditebang secara liar maka mengakibatkan spesies tumbuh-tumbuhan dan spesies hewan akan berkurang dan juga menyebabkan suhu dibumi menjadi naik dan polusi udara tidak tersaring lagi. Penebangan hutan secara liar juga menyebabkan semakin berkurangnya lahan habitat alami dari keanekaragaman hayati serta merusak keseimbangan rantai makanan makhluk hidup. Jika hal tersebut dibiarkan terus – menerus maka dapat menyebabkan kepunahan dari keanekaragaman hayati, khususnya yang hidup liar di habitat alami.
c.      Polusi Udara
Pada zaman sekarang banyak sekali polusi udara yang berasal dari asap pabrik dan asap kendaraan bermotor. Polusi udara ini dapat menyebabkan pemanasan Global karena menipisnya lapisan ozon dibumi ini. Dan akibatnya suhu di Bumi akan naik menjadi lebih panas. Kondisi tersebut dapat menyebabkan spesies hewan dan tumbuhan yang tidak tahan dengan kenaikan suhu ini akan mati.
d.                  Limbah industri dan juga rumah tangga yang dibuang ke daerah perairan tanpa diolah terlebih dahulu serta penggunaan pupuk buatan yang berasal dari berbagai bahan kimia. Hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air dan juga pencemaran tanah.

e.                  Pengambilan bagian tertentu yang bernilai guna tinggi yang terdapat pada jenis fauna tertentu dengan cara memusnahkannya. Contoh : Pengambilan gading gajah yang dimanfaatkan sebagai hiasan dinding yang bernilai harga tinggi, kulit harimau dan kulit buaya yang dimanfaatkan sebagai bahan dalam pembuatan tas dan dompet yang bernilai harga tinggi.
f.                    Hanya memilih tanaman-tanaman yang unggul misalnya mangga gadung, durian montong dan jambu bangkok serta menghilangkan tumbuhan yang tidak unggul misalnya mangga golek, timun emas.
Dan dari masalah keanekaragaman hayati tersebut maka akan terjadi penurunan keanekaragaman hayati dan akhirnya akan merugikan manusia lagi. Akibat dari penurunan keanekaragaman hayati ialah sebagai berikut :
a.      Akibat dari penebangan hutan secara liar dan besar-besaran yaitu terjadi banjir, erosi, berkurangnya sumber air bersih dan tanah longsor
b.     Hewan - hewan seperti gajah dan kera akan menyerang lahan pertanian penduduk karena habitat mereka semakin menyempit.
c.      Berkurangnya lahan pertanian akibat berkurangnya salah satu konsumen dalam rantai makanan, Dan dari hal tersebut akan terjadi kerusakan ekosistem sawah dan mengancam produksi pertanian untuk kebutuhan masyarakat. Contoh : Perburuan terhadap ular yang mengakibatkan populasi ular menjadi sedikit. Dengan hal tersebut maka populasi tikus akan bertambah dan akan merusak lahan pertanian milik petani.
Terhadap berbagai permasalahan yang mengancam kelangsungan keanekaragaman hayati perlu segera diberikan solusi untuk menanggulanginya. Berikut adalah solusi yang kami berikan :
a. Memperluas dan menambahkan beranekaragam tanaman pada taman kota agar tanaman tersebut dapat menyaring udara yang tercemar yang ada disekelilingnya.
b.  Penyediaan sistem transportasi yang ramah lingkungan
Penyediaan sistem transportasi ini antara lain meliputi penyediaan bis sekolah, angkutan umum, pembuatan jalur khusus sepeda, dan juga kendaraan bermotor ramah lingkungan. Tujuan penyediaan sistem transportasi ini ialah untuk mengurangi polusi udara, melindungi lapisan ozon dan menjaga kestabilan suhu bumi sehingga keanekaragaman hayati tetap terjaga.
c.  Konservasi in situ dan ex situ
Konservasi in situ ialah pelestarian keanekaragaman hayati pada habitat aslinya seperti komodo yang dilestarikan di pulau komodo di NTT.
Konservasi ex situ ialah pelestarian keanekaragaman hayati diluar habitat aslinya, seperti pelestarian di kebun binatang, taman safari, dan bank tumbuhan. Bank tumbuhan ialah suatu tempat yang dibuat agar dapat mengembangkan suatu varietas baru tanaman pangan dan juga tempat untuk melestarikan tumbuhan dengan menyimpan bijinya atau benihnya.
d.  Pembuatan taman khusus yang berisi aneka ragam spesies tumbuhan
Yang dimaksud ialah pembuatan sebuah taman yang khususnya berisi beraneka ragam jenis flora, dengan tujuan agar spesies dari flora tidak mengalami kepunahan.
e.  Pelaksanaan KB (Keluarga Berencana) dan program transmigrasi
Dengan pengendalian pertumbuhan penduduk melalui program KB (Keluarga Berencana) dan pemerataan persebaran penduduk melalui program transmigrasi, maka diharapkan hilangnya ekosistem untuk pemukiman penduduk dan juga untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi penduduk dapat dikurangi seminimal mungkin. Dengan demikian daya dukung lingkungan terhadap kehidupan menjadi lebih maksimal.
f.  Melakukan penelitian terhadap tanaman atau hewan.
Penelitian ini bertujuan mencari fungsi dari hewan dan tumbuhan yang belum diketahui dan bisa saja fungsi dari hewan dan tumbuhan tersebut dapat memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.
g.       Melakukan penghijauan, yaitu menanam beberapa spesies tumbuhan agar spesies tumbuhan tidak punah. Tetapi dalam penghijauan ada hal penting selain menanam, yaitu merawat tanaman yang telah ditanam agar tidak rusak.
h.      Menggalakkan program tebang pilih tanam agar pohon yang telah ditebangi dapat tumbuh lagi. Selain itu juga perlu dilakukan peningkatan pengawasan terhadap penebangan liar, agar tidak ada orang yang menebangi pohon secara besar - besaran.
i.         Perluasan hutan lindung dan taman nasional, hal ini dilakukan agar fungsi hutan sebagai tempat penyerapan air, pencegah erosi dan tanah longsor, serta tempat perlindungan flora dan fauna dapat berjalan dengan lancar.
j.         Melakukan pengolahan terlebih dahulu terhadap limbah yang akan dibuang ke sungai dan perairan lainnya agar daerah perairan tersebut tidak tercemar oleh limbah-limbah yang mengandung racun. Akan tetapi yang lebih baik adalah menghindari tindakan pembuangan limbah ke lingkungan perairan atau lingkungan hidup lainnya.

k. Ekoturisme
Ekoturisme merupakan kegiatan wisata yang dilaksanakan di alam bebas yang kondisinya masih alami.Ekoturisme dapat membantu menyelamatkan habitat – habitat alam yang mulai hilang di dunia ini, dengan cara memanfaatkan lingkungan yang ada sebagai tempat wisata seperti taman nasional dan cagar alam. Dari ekoturisme tersebut dapat dihasilkan dana yang dapat digunakan untuk konservasi alam dan juga dapat memberikan pemasukan pada Negara. Namun pelaksanaan ekoturisme harus dilakukan tanpa menimbulkan kerusakan pada habitat alami serta tidak boleh menimbulkan perubahan perilaku alamiah hewan.
l.   Penggalian kembali pengetahuan tradisional yang berkaitan dengan konservasi alam dan pemeliharaan lingkungan hidup.
Penggalian pengetahuan tradisional ini menjadi penting untuk dilakukan dan dikembangkan karena didalamnya terkandung ajaran untuk memanfaatkan alam sesuai dengan kebutuhan hidup yang diperlukan. Dengan demikian penggalian pengetahuan tradisional tersebut merupakan salah satu cara kita untuk menjaga lingkungan dan khususnya mencegah kegiatan eksploitasi keanekaragaman hayati secara berlebihan.
m.            Pelaksanaan pembangunan berwawasan lingkungan secara konsisten.
Pembangunan berwawasan lingkungan secara sederhana dapat diartikan sebagai kegiatan pembangunan yang memperhatikan kelestarian lingkungan hidup. Dengan melaksanakan pembangunan berwawsan lingkungan diharapkan agar pembangunan dapat tetap berjalan dan lingkungan hidup tetap lestari, sehingga generasi masa depan tetap dapat memperoleh manfaat dari lingkungan hidup
n.  Pembentukan Kelompok Siswa Peduli Lingkungan.
Pembentukan kelompok ini dapat dilakukan pada setiap sekolah mulai dari tingkat SD sampai SMA. Kelompok ini kegiatan utamanya berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan peduli lingkungan hidup dan juga mempromosikan mengenai pentingnya keanekaragaman hayati bagi kehidupan di Bumi. Contoh kegiatan yang bisa dilakukan antara lain adalah : melakukan gerakan pemunggutan sampah yang bertujuan agar memotivasi siswa untuk tidak ragu – ragu memunggut sampah jika menemukannya di jalan, melakukan pemilahan sampah di sekolah, mengadakan lomba penghijauan kelas dan mempromosikan pentingnya keanekaragaman hayati melalui media majalah dinding sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar